Senin, 24 November 2008

AMARAH

saya masih perlu belajar bagaimana melunakkan hati yang sedang marah. ternyata berat!!! ternyata susah!!! semuanya butuh proses yang berliku sungguh....... jika kita yang alami betapa sulitnya. (pondok malino. 12 juni 2008).08.:30 pm

KORIDOR POSITIF

bila saya marah, itu artinya saya peduli. sebisa mungkin saya memenej semuanya tetap dalam koridor positif. (pondok malino. 12 juni 2008)n 08:30 am

EKSPANSI DIRI

memang asyik berada pada posisi merebut. apatahlagi bila tropi kemenangan itu berhasil kita boyong. rasanya raut wajah kecewa diwajah lawan-lawan menjadi hadiah terbesar. sekarang, posisi-posisiku akan kupatok kuat biar tak direbut oleh orang lain. (pondok malino. 12 juni 2008) 08:15 am

PEMBUKTIAN DIRI

kupikir, penakluk alam bukan duniaku.kuyakin dunia pelangi bukan areaku. dunia tahu basicku bukan alam peramu aksara. buktinya...... saya bisa sukses dan punya nama dan bisa menerobos masuk di nama-nama papan atas. (pondok malino jaya. 12 juni 2008).08:13 am

POTENSI YANG TERTIDUR

saya harus yakinkan diri bahwa potensi yang kumiliki tak kalah dnegan orang lain. hanya karena ketakutan,....... rasa tak percaya diri....... yang menjadi kalut selaput yang menutup semuanya. sekarang akan kubangkitkan spirit yang tertidur itu. (pondok malino jaya. 12 juni 2008) 08:00 am

Senin, 17 November 2008

PERJUANGAN

dalam kehidupan kadang kita merasa tampil sebagai dewa penolong. sebutir telur yang sedang menetas kita bantu dengan membuka retas-retas cangkang itu. ternyata...... itu salah. biarkan ayam-ayam itu sendiri yang memecahkannya meski terlihat kepayahan karena kepayahan itu awal kekuatannya. (pondok malino jaya.11 juni 2008) 05:30 am

TENNIS

saya selalu terinspirasi pada pola permainan yang bernama tennis. tak ada jaminan bahwa peringkat tertinggi mutlak menang dalam suatu kompetisi. banyak kejutan yang mencengankan dan kadang diluar alur perhitungan. (pondok malino jaya. 9 juni 2008) 06:15 am

KEAJAIBAN MIMPI

selalu kunanti kapan masa pertemuan itu. aku yakin. aku percaya hari itu akan aku petik. hari dimana sosok yang pernah hadir dimimpiku mewujud sosok yang nyata. aneh bin ajaib. dia muncul dalam mimpi, padahal mata kepalaku tak pernah melihatnya. inilah keajaiban pertamaku (pondok malino jaya. 12 juni 2008) 12:05 pm

Rabu, 22 Oktober 2008

KARENA MATAHARI

Karena matahari Mungkin kita akan mencemoh matahari yang tidak bosan-bosannya mengitari siang menjadi malam. Laku yang tidak beda dengan hari-hari kemarin. Kalau kita renungkan justru karena itulah ada siang dan malam. Ada panas dan dingin. Ada gerak dan diam.ada dinamika!!! (pondok malino jaya. 12 juni 2008) 12.00 am

HIKMAH KETERPURUKAN

Tuhan………inilah salah satu hikmah atas keterpurukan yang kualami? Kurasakan dengan nyata bagaimana kelabu jiwa-jiwa yang ada dibawah.semoga, kala kudapatkan kembali tahtahku saya tetaplah orang yang sadar diri. (pondok malinoo jaya. 5 juni 2008)09:35 pm.

TITIK MIMPI

Kusadari kalau kesan keseharianku adalah kesan yang menggorogoti jiwa ragaku. Namun, semangatku akan tetap kusemai untuk melawan semua itu. Kujadikan cobaan ini sebagai titian mencapai tebing nun jauh disebelah. (pondok malino jaya. 5 juni 2008)09:30 pm

SOSOK MISTERIUS

Meski saya lahir di zaman modern, diriku tetaplah sosok yang percaya akan keajaiban, percaya pada jiwa dan percaya kepada hikmah dibalik sampul semata. Dalam mimpiku, kudapatkan satu sosok yang begitu nyata yang tak pernah kulihat. Saya yakin itulah belahan hatiku. (pondok mal;ino jaya 4 juni 2008) 08:15 am

TARUHANKU

Saya ingin taruhan dengan diri saya sendiri. Hari ini, banyak mana senyumku atau cemberutku, positifku atau negatifku, dan kesan orang pada diriku adalah juri yang nyata. (pondok malino jaya.4 juni 2008) 08.00 am

SAKSI DIRI

Saksi diri Tiap hari tak kurang dua kali aku lewati jalan ini. Saya ingin kelak diapun menjadi saksi kelelahanku, keresahanku, kesusahanku dan perjuanganku. Kuikrarkan diri bahwa ini semua adalah bentuk ihtiarku. (pondok malino jaya. 3 juni 2008)04.15 pm

MEMILIH

Seperti orang lain yang berhak memilih saya maka sayapun punya hak untuk memilih. (pondok malino jaya. 3 juni 2008) 04.00 pm

KASIH SAYANG dan CINTA

Ilahi rabbi. Buka sepsang mataku untuk melihat 1000 cinta yang bersemi. Sadarkan aku bahwa kasih sayang adalah bagian dari tahtahmu. Jadikanlah sosokku sebagai jiwa-jiwa yang selalu belajar meski merangkak dan terpuruk. (andirwan taruna si avatar galuh)

Kamis, 25 September 2008

SEMANGAT FAJAR

Hari ini ingin kumaklumatkan sebagai hari pertamaku keluar dari bayang-bayang ketakutan. Ketakutan yang kucipta yang merusakku begitu nyata. Matahari yang membawa fajar diufuk adalah symbol semangatku. Setiap hari diriku adalah sosok yang baru dengan semangat baru.

(Pondok Malino. 1 Juni 2008) 11.52 pm

PENCAPAIAN FINIS

Hari ini aku melangkah mundur. Kian hari makin berjarak dari garis star. Sebelum akhir masa, yakinkan diriku kubisa mencapai titik finis dengan nilai yang mencengankan.

(Pondok Malino. 1 Juni 2008) 11.50 pm

PIKIRAN BURUK

Penyakit laten adalah pikiran-pikiran buruk sendiri. Pernahkah telingah mendengar orang lain merendahkan?

Ternyata pikiranlah biang keladinya.

KEPANTASAN KEKHALIFAAN

Semuanya berawal dari mimpi. Mengakar dari seribu angan-angan yang bermozaik. Sebelum tidur, istana masa depan itu mulai kubangun. Biarkan kubuktikan kalau aku memang pantas disebut khalifah bagi diriku ini.

(Ceragem,30 Mei 2008) 11.35 am.

PELUANGKU

Terlalu bodoh, bila secepat ini saya menyerah pada tantangan.

Ajal…….

Adalah rahasia yang adanya adalah pasti. Selama surat ajalku belum tiba maka 1000 peluang tetap kumiliki.

Siapa tahu peluang terakhirlah milikku.

(Ceragem, 30 Mei 2008) 11.30 am

PENGHALANG

Apakah ini Cuma kecurigaanku belaka? Dari hari ke hari kurasakan sekat itu semakin banyak menyergapku. Menutup kesempatanku meraih mimpi yang mustinya kugapai.

Kuharap, ini tak lebih dari ujian. Bukan sebagai adzab ilahi.

(Ceragem, 30 Mei 2008) 11.05 am

Senin, 28 Juli 2008

MATAHARI, BULAN dan BINTANG

Dalam kisah roman cinta, matahari dan bulan kerap disandingkan. Cinta selalu disimbolkan oleh keduanya. Jarang kita mendengar kisah-kisah asmara antara matahari dan bintang ataupun bintang dengan rembulan. Akulah bintang itu. Seribu Tanya kelabu menggelayut tak sanggup untuk kujawab.” Apakah matahari tak mengigau menyatakan rasa rindunya kepadaku?! Padahal disisinya bersanding sang purnama nan elok”.

Ataukah……..

Dia hanya mencibir diriku yang tak punya pasangan yang kerap disandingkan denganku.

Entahlah.

Aku tak mau bermain dengan perasaanku. Saat ini aku hanya ingin larut dengan obsesiku.

“aku ingin matahari yang begitu dipuja sujud dikakiku ini”

(pondok malini jaya, 5 februari 2008). 08: 17 am

Makna kelukaan

Dicap sebagai orang bodoh sungguh menyayat hati.

Dipandang remeh, dipandang sebelah mata sungguh hinaan yang nyata.

Batin siapapun pastilah terluka.

Luka yang dalam…….

Luka yang menganga……

Luka yang bisa bermuara pada dendam.

Aku tak tahu.

Apakah dendam positif ataukah dendam negatif

(pondok malino jaya. 11 april 2008).06:50 pm

Mahkota khalifah

Kadang kutanya hakekat kekhalifaan. Pemimpin dalam arti manakah dia? Bila diriku merasa gagal sebagai diri, apakah mahkota itu gugur selamanya atau nanti bisa kusemat lagi. Datang dan pergikah dia? Adakah mahkota yang tetap abadi tak lekang oleh ajal sekalipun.

(jurmat. 24 maret 2008) 13:50

LAKU TAKDIRKU

Dengan penuh damba kuurai keusangan yang membelit semalam.

aku ragu, mampukah diriku bersinar laksana matahari yang mengufuk dibatas langit. Akankah diriku laksana rembulan yang kehilangan cahaya karena kehadiran sang surya?

Mana kutahu hari ini aku mendapat apa.

Kujalani hidup sebagai sebuah somfoni tak sekedar takdir belaka

LAKU SANG TAKDIR

Dengan penuh damba, kuurai keusangan yang membelit semalam.

Aku ragu, mampukah diriku bersinar laksana matahari yang mengufuk dibatas langit.

Ataukah diriku laksana rembulan yang kehilangan cahaya karena kehadiran sang surya?!

Manakutahu hari ini aku mendapat apa.

Kujalani hidup sebagai sebuh suratan tak sekedar takdir belaka.

(Pondok Malino Jaya. 9 Januari 2008.08:00)

Kudengar

Kudengar merdu sang biduan mendendangkan lirik dan nada. Kudengar kicau sang punai girang tersiram cahya sang pagi. Bahkan anginpun mesrah mengibarkan panji yang gagah diatas tiangnya.

Betapa indahnya.

Betapa bahagianya.

Betapa syahdunya.

Betapa bahagianya bisa bergembira tanpa 1000 topeng menutup jati diri. Aku sang pemimpi ingin kembali membangun kastilku nan megah. Meski……kusadar dindingnya hanyalah bulir-bulir tanah sang rayap.

(pondok malino jaya. 3 februari 2008).09:26 am

Kisah sejumput beras

Tak jarang kita lena menatap bintang-bintang dilangit. Seribu khayal, sejuta angan kita urai berharap taburan kilau itu bertekuk dalam genggaman kita

Lalu kesadaran perlahan datang!!!

Ternyata disekeliling kita hamparan pasir membelai tulus tak berharap kilau sekedar fatamorgana.

Yach,pasir itu ternyata emas yang tertidur

(kantoro teko)

Ketakutanku

Berbagai cara yang terpampang dihadapanku kini mengabur tak punya makna. Rasa ketakutan dengan seribu espresi masih begitu meraja.

Takut salah adalah sumber segalanya yang pada akhirnya kesalahanlah yang benar-benar ada

(Jurmat. 24 maret 2008)13:10

Kesendirian

Bila seorang mau menjadi teman hanya karena fisik belaka, yakinlah. Dialah pembawa bencana itu

(jurmat. 24 maret 2008). 13:20

Kepak sayap nan patah

Kebenaran bukan kebiasaan dan kebiasaan belum tentu benar. Perbedaan bukan dosa yang harus diberangus dan dilenyapkan

(nirwana oretcabora jafar)

Kita terlahir bukanlah sebuah pilihan. Melainkan titah tuhan

(nirwana oretcabora jafar)

Kehampaan hati

Hari ini kehampaan kembali menderaku. Saya merasa jenuh, lelah dengan hidup yang terasa monoton. Aku takut, perasaan tak berguna itu kembali menguasaiku

(pondok malino jaya, 3 februari 2008).09:08 am

Kehampaan hati

Katanya aku ingin selalu tersenyum.

Aku ingin selalu sumbringah.

Aku ingin hangat pada setiap orang.

Tetapi……

Mengapa hanya kerikil-kerikil kecil mampu membuyarkan semeuanya.

Jangankan hangat pada orang lain, orang yang terdekatpun aku kadang rapuh

(pondok malino jaya. 11 april 2008) 06.00 pm

Ilusi yang nyata

Aku tak tahu apakah keresahan ini telah lelah bersamaku.

Mungkinkah rasa itu bisa pergi menyisa kenangan bersamaku.

Debur dada ini, bukanlah debur rasa karena kekaguman pada seseorang.

Lagi-lagi perasaan takut yang tak bisa kumengerti,

Tak bisa kupahami,…..

Baur untuk kuraba,….

Namun terasa nyata bersamaku

(jurmat. 11 april 2008). 11.30 am

HARI INI

Kembali kugoreskan hitam sebagai penoda di atas putih ini.

Angin tahu!

Kesepianpun tahu!

Kalau diriku kembali berkabung.

Keresahan itu kembali menyeruak.membirukan jiwaku yang memang selalu merana.

Untai demi untai kata hanya terangkai menjadi kalimat MATI.

Seperti harapanku yang kini menanti…………………

Menanti malaikat kematian menyempurnakan deritaku!!!!

Disini, aku kembali berkarat!!!

(Pondok Malino Jaya. 19 Januari 2008. 08:15)

Garis pembatas

Aku bertanya.

Adakah batas antara semangat dengan ambisi?

Dimana?!

Aku ingin sosok yang dipuja oleh beribu-ribu bidadari. Sujud berlutut dikakiku.

Apakah ini semangat?ataukah ambisi yang tak mungkin.

Entahlah.

Apakah waktu bisa kupercaya untuk menjawabnya

(pondok malino jaya. 11 april 2008)08:50 pm

Ekspektasiku

Bila kuturut ketakutanku, ingin diriku menjadi patung yang terawetkan. Cukup sampai disini dinamika hidupku biar ruang dan waktu tak lagi mengejra.

Aku malu mengenal diriku…….

Aku takut dengan jurang kegagalanku…..

Aku tak siap dalam ajang persaingan. Namun, bilik hatiku kembali tersiar. Mimpi adalah dunia penuh peluang. Peluang yang terentang antara nol dengan satu. Bila fisik burukkku lantang berteriak,” peluangku hanya satu diantara 1000”

Maka aku harus yakin. Aku msih punya peluang

(pondok malino jaya, 6 april 2008)

Bentang alur jalan

Sebuah alur, membentang sebentuk jalan yang musti kulalui. Tak terhitung banyak lubang yang menganga membuatku jatuh dan jatuh. Lubang kecil, lubang besar dan bahkan mungkin lubang yang sama. Tak bisakah titik di ujung sana kugapai? Meski kepayahan!!!

(fs. Nirwana)

Apa beda

Sebenranya apa beda antara cita dan tujuan?

Harapan dan mimpi?

Arah dan maksud?

Aku awam!!!

Aku bodoh!!!

Aku tak bisa melontar aksara sebagai jawab semuanya. Hanya alam bawah sadarku yang memberi jawab, namun buyar dibatas bibir.

(pondok malino jaya. 13 april 2008). 12:03 pm

Antara senyum dan marah

Kucoba kutilik rasa ketika tersenyum meski mulanya harus kupaksakan.

Kutimbang,….

Kubandingkan,…….

Kusandingkan,……

Ketika marah,ketika aku kesal, ketika aku benci.

Diakhir perenunganku, aku mulai tahu.

Ternyata benar kelegaan itu amat terasa ketika senyum tersungging dibibir.

Dan sesak itu terasa menjanggal ketika jiwa kita kerdil

(pondok malino jaya.11 april 2008) 06.30 pm

Alam ciptaanku

Dalam khayalku, kadang kucipta skenario dimana aku menjadi aktornya. Di alam sadar, kutahu bibirku tersungging senyum bila dialam mimpi itu aku menjelma menjadi sosok yang lain.

Hidup dalam kenyamanan, bertahta diatas puncak kejayaan, bergelimpang materi dan 1000 mimpi-mimpi lain.

Entahlah.

Apakah itu adalah alam yang memang ada namun gaib atau hanyalah alam basa-basi. Saat ini aku bisa berkata,

“aku tak tahu”

(pondok malino jaya. 11 april 2008) 07:00 pm

Yang beredar

Seperti matahari, selalu datang dari ufuk timur lalu pergi diufuk barat menyisa kelam dimayapada. Seperti bulan, berganti rupa menjadi purnama lalu sabit lagi dan akhirnya menjadi bulan mati.

Seperti itulah kurasa kepada kehadiran kalian. Datang membawa mimpi, lalu pergi tiada menyisa jejak. Dimanakah kalian kini? Kuulur tangan suci karena rasa cintaku dari balik bilik hati persahabatan.

(Pondok malino jaya. 22 februari 2008)09:17 am

Valentine merah

Hari merah jambu kembali menyapa. Seribu kelopak cinta merah kini lelap dalam angannya. Hatiku menjerit. Bungkam dalam Tanya tak berjawab. Akankah dirikupun bisa larut dalam lautan cinta itu.

(14 februari 2008) 08:00 am

Tuhan tak mencipta dalam angkara

Kurangkai kata untuk memberi jawab atas tanya, cerca dan hina darimu. Kuyakin kau berkata seperti itu karena “ketakmengertian” dan emosi sesaat saja. Semoga kita bisa menjadi lebih baik tanpa harus mencoreng arang dimuka orang lain.

(entol agape)

TETES TANGIS.

Kata orang, laki-laki tak boleh menangis. Tangis adalah pembaca jiwa yang rapuh nan lemah. Namun bagiku, tangisku adalah doaku. Tak pernah mataku menetes basah, kecuali saat sepasang kucingku menatapku penuh harap seakan berkata “ selamatkan saudaraku yang sekarat!” segala daya tlah kucoba. Namun kekerasan hati malaikat maut telah terpalu

(pondok malino jaya, 31 januari 2008)

Ternyata

Ternyata benar, semua yang berlebihan akan membawa pada kebinasaan.

Termasuk cinta!!!

(pondok malino jaya. 11 april 2008).08:45 pm

Simfoni gelombang jiwaku

1000 jarak membentang sebentuk darat dan samudra. Semuanya tiada terukur karena cinta dan pikiranku bisa berkelana menemui belahan jiwaku

Namun kini………

Aku terhempas jatuh. Sayap-sayap itu telah patah membuatku bersila dalam jerit yang merana.

Entahlah…………

Apakah pangeran berkuda putih akan kembali sebagai musafir yang akan menolongku

Atau……..

Disinilah pusaraku

(nirwana oretcabora jafar)

Seraut wajah topeng

Topeng sering dipersalahkan sebagai benda yang menutupi jati diri kita. Tetapi bagiku, keberadaan topeng kadang dibutuhkan. Bahkan perlu adanya. Karena dengan topeng kita bisa memerankan lakon yang tlah tertulis dalam scenario yang mungkin tak bisa kita perankan dengan rupa asli kita. Seperti kehidupan ini dimana tuhan sebagai sutradaranya.

(irwanjafar)

Sepi dan tawa

Izinkan diriku larut dalam kesendirian ini.

Ternyata……

Dalam peluk sepi diriku bias berkaca.

Dalam kesunyian diriku bias membaca.

Dalam kesenyapan diriku bias mendengar

Sesuatu yang kadang sulit kulakukan dalam kondisi hati yang tertawa.

(pondok malino jaya.22 mei 2008)07:03 pm

Senyum

Meski kadang hatiku tak yakin, meski rasa tak percaya itu kerap menemani, diriku selalu ingin tersenyum. Mungkin diriku kering dari harta dan perhiasan namun senyum masihlah peluangku.

Senyum!!

Senyum!!

Senyum!!!

Senyum dan senyum!!!!

Bahkan kala hatiku gamang

(pondok malino jaya, 5 april 2008)

Sengau dibalik tabir

Seorang insane menatap tabir. Mencari arsy, mencari pohon kehidupan. Namun, biru kembali menjadi pembatas cakrawala. Seribu tabir mewujud menjadi bianglala sebagai pembatas antara realita dan mimpi. Seribu bintang berdiam disana. Namun yang kita lihat hanyalah setitik. Manusia hanya bisa berharap dan bermimpi namun ilahi rabbi yang tahu segalanya.

(kantoro teko)

Sendu pelangiku

Sebentuk lengkung merangkai merah, menjumput jingga, menabuh kuning,

mengemas hijau, mengintai biru dan menyulam ungu

dalam satu padu yang bernama pelangi.

Sungguh indah dalam rona romantisme.

Amat elok dibalik latar kelabu.

Sejuta puja membuncah dan mengepak.

Namun,.......

Sadarkan kita bianglala itu tersenyum dibalik langit yang bernama hujan?!

Aku menagis dibalik ucap selamat yang kuberikan.

SENDU IMAJIKU.

Selamat pagi, sahabat.

Untai aksara kembali kurangkai.

Kujalin penuh damba,

Kuuntai penuh kasih.

Meski kusadar tali itu amatlah rapuh. Haruskah kubuat kain, tersulam dari benang rapuh nan usang?! Yang kusadar tak pernah sudi meleburku.

Entahlah.

Gerimis senja mulai menangis seiring dengan senyum yang ingin kupoles.

Terpoles bersama lukaku.

Terkubur bersama mimpiku.

Aku ingin kembali sadar, ternyata diriku abadi dalam imajiku.

Pondok malino jaya, senin.17 desember 2007)

Sang penggugat

Kucoba selami jiwaku yang selalu rapuh dalam Tanya. Mengapa goresan nasib yang meraja ditangan ini selalu menjebakku dalam telaga tangisku.

Kugugat tahta ini.

Ingin kusibak tirai ini.

Berharap bertemu dzat mahatunggal.

Aku hanya ingin menangis dihadapanNya.

(Pondok malino. 3 Maret 2008)03:00 pm

Sang bayu

Kucoba menjadi sosok sang bayu. Mengalir pasrah berkelana antara gunung dan lembah dibawah kendali sang rona. Bilalah siang diapun beranjak mendaki puncak. Dan akan menyapa lembah kala senja menjelang sebelum lelap dalam peluk malam. Itulah angin nan sepoi yang bias menjadi badai dalam laku yang ganas

(jurusan matematika.19 maret 2008).09:09 am

Sang agni

Sosokku dalam rupa nan melayang. Membawa bara menjadikan abu dan arang sang jejak. Dalam petualanganku, sosokku amatlah berbeda dengan sang tirta. Setiap langkahku menjadi sahabat dikala kecil nan nurut, namun kupendam dendam nan bara kala diriku bergolak mega.

(jurmat. 19 maret 2008). 09:14 am

Ruang untukku

Kutatap sorot mata itu, mata penuh Tanya yang terlontar bebas tanpa sekat. Kutangkap dengan berbagai rona mencoba mengartikan sesuai jiwa yang kutangkap. Benarkah jiwaku kerdil, benarkah kalbuku redup, adakah ruang untuk nama-nama sepertiku

(jurmat. 24 maret 2008) 13:50

Rotasi diri

Benarkah hidup adalah rotasi? Benarkah bintang, matahari, bulan dan galaksi ini terus berotasi? Kalaulah begitu akankah titik awal bisa menjadi garis finis itu. (jurmat. 24 maret 2008) 13:40

Rona dipeluk alam

Kata ikan-ikan itu, betapa indahnya dunia bawah laut. Hamparan karang didasar samudra dengan sejuta warna yang eksotik.

Kata hewan-hewan rimba betapa indahnya lembah, bukit, gunung dan hutan lebat ini. Kata burung pengelana, betapa indahnya hamparan mayapada dibawah sana.

Bahkan pinguingpun berkata betapa indahnya bongkahan es itu. Semuanya indah bila jiwa dan raga kita menyatu disana. Bukankah emas mahal karena kelangkaannya, permata berharga karena pesonanya. Begitu pula ibangduan yang selalu rindu dengan kampung halamannya

(ibanduan)

RAUT WAJAH TANGIS.

Sepekan telah berlalu.

Tanah makassar tlah basah oleh rintik.

Namun diatas sana langit yang biru masihlah kelabu

dan

teratak rumah masih mengangis oleh rintik-rintik hujan.

Kusangka hari ini diriku akan tertawa riang.

Kusangka hari ini hatiku mulai ceria.

Kusangka hari ini senyumku mulai bersemi.

Tetapi tidak!!!!

Mataku mulai berkaca, berperang melawan rasa yang ingin tumpah.

Hanya bibir yang bergetar, dada yang sesak, raut yang pucat

menjadi pembaca gerak hatiku yang sebenarnya.

Aku harus terima tangis itu masihlah dekat.

PERANG BATINKU

Kemarin, hari ini aku ingin menjadi………

Kemarin, hari ini aku bermimpi menjadi………………………………

Ketika hari ini dating, kucoba merangkai mimpi semalam. Kujalin percah-percah itu menjadi mozaik yang nyata. Sebagai insane, tlah kulakukan apa yang bisa kulakukan meski kalian mencibir menvonisku.

Aku adalah orang yang lalai.

Aku adalah pelita yang tiada berminyak.

Dua bisik yang bertarung dalam perang yang seru. Sementara aku berjuang memenangkan hati yang selalu berbisik kalau aku………..bukanlah pecundang!!!meski kusadari…….rasa gamang itu teramatlah kuat!!!!

Pelangi rasaku

Malam itu, bahagiakah saya?

Sedihkah saya?

Legakah saya?

Semua tanya itu hanya mengendap tanpa jawab.

Lisanku keluh, pikiranku berhenti pada titik yang menganga. Peran batin itu teruslah bergolak membawa bara dalam raga.

Mana komitmen itu!!!

Mana tameng itu!!!!

Mana benteng itu!!!

Mengapa begitu rapuh oleh rasa keminderan yang terpa oleh laku sesaat

(pondok malino jaya. 11 april 2008). 06:15 pm

Pasrah

Tuhan tak pernah menguji hambanya melebihi batas kemampuannya.

Biarkan tangis mengalir…….

Biarkan darah menetes……….

Yakinlah ilahi rabbi tak pernah membenci kita

(andirwantartuna)

PANAS TAK BERBARA

Kembali handponku berdering menjadi simfoni yang biru. Disana, terpampang sebaris kalimat yang mengusik relungku. “wan, buatkan puisi untuk kami” kata orang itu padaku. Dia temanku. Dia sahabatku. Dia meminta seuntai kata yang kujalin sebagai penyempurna bunga-bunga yang mekar dihati mereka. Sesaat aku diam, tersenyum dibalik makna yang hilang.

Maaf sahabat!!!

Kali ini kau meminta pada orang yang salah

(pondok malino jaya, 30 januari 2008)

Nyanyian kegetiranku

Firdaus ada ditelapak kaki bunda kita. Nirwana ada disenyum orang-orang miskin. Tuhan kita dekat, bila kita mau dekat. Dan jalan itu adalah kepedulian kita pada sesama. Tebarlah persahabatan, karena persahabatan itu indah.

(irwan jafar)

Minggu kelabu

Hari minggu adalah merah dalam sepekan. Kuingin kelelahan ini bersandar sejenak berharap keletihan segera berlalu. Namun ternyata kejenuhan kian menggema, keterpurukan kian merona seakan namaku adalah kelam dan hitam. Dimanakah terang itu? Mengapa silau hanya pada titik yang kecil

(pondok malino jaya. 13 april 2008 )12.00 am

Mimpi yang merealita

Sebenarnya, setiap hariku ingin membawa cerita yang merona. Membawa upeti kepada sang raja dan mengusap duka sisa kemarin lalu.

Tetapi apa dayaku.

Matahari yang kuharap kugenggam ditangan kanan, masih garang dibatas langit. Rembulan yang kuharap kugapai ditangan kiri masihlah berotasi antara sabit dan purnama.

Tetapi jiwaku tetap membara.

Tiada lelah menguntai lisan bahwa mimpi itu akan berujung dibatas cakrawala.

(pondok malino jaya. 12 april 2008).09:30 pm

Mimpi yang kucipta

Selalu kucipta mimpi didalam, labiring otakku. Berdiri ditengah hamparan rumput yang menghijau. Lalu terselubung salju yang membungkus ragaku menjadi kristal yang mengerak. Biarkan megah berarak, biarkan angin berlalu datang dari gunung turun ke lembah dan matahari tiada lelah muncul dan pergi. Kunanti sosok yang bisa membangunkanku

(pondok malino jaya. 11 april 2008) 08:55 pm

Mimpi yang berlari

Aku termenung menatap gejolak yang mewabah. Canda tawa yang begitu lepas, hiruk pikuk orang-orang itu bahkan berbagai espresi yang terselubung. Dalam tatapku payah, kuuntai mimpi dan harap…….andai aku bias berlari pergi.

(pondok malino jaya)

MENAPAK CADAS

Mimpiku berlari, melemparkan aku ke alam sadarku. Sesaat, mataku senduh menatap untai aksara yang berarak menjadi kalimat yang punya makna.

Semua itu menhujam dadaku laksana sembilu nan tajam.

Menguncang asaku, dalam getar yang merangkul.

Membuatku diam dalam seribu bahasa.

Terhenyak tiada berdaya.!

Inikah buah yang musti kupetik karena kaki yang menapak diatas cadas ini?! Diriku tlah melangkah meninggalkan tumpu titian yang tak mungkin kembali lagi.

Aku ada disini.

Aku berdiri disini.

Ditempat dan waktu yang bernama realita.

Yach,…..

Atau inilah lakon yang musti kuperankan atas goresan skenario oleh penulis dan sutradara mayapada ini?1

Entah…….

Apakah diriku bisa menjadi aktor ataukah akan terdepak menjadi figuran sekedar pemanis belaka yang tak pernah diperhitungkan.

Maaf, aku ingin kembali lelap.

(Pondok malino jaya, minggu. 21 desember 2007)

Selasa, 22 Juli 2008

GURU TERBAIK

Saya masih rapuh. Hari ini lakuku masihlah kelam. Masih kutatap sorot mata kecewa karena tingkahku yang tidak sempurna.

Tuhan…………

Jangan bosan untuk terus memberiku kesempatan dari guru terbaikku.

Bukankah kesalahan terakhir adalah guru yang paling baik?!

(ceragem. 30 mei 2008) 11.00 am

Rabu, 18 Juni 2008

TITAH dan MAKNA

kadang kuperhatikan malam yang bertabur bintang. katanya diangkasa sana berjuta-juta bintang berotasi dalam jalurnya. muncul tanyaku. apakah mereka hanya sekedar penghias langit?! ataukah semuanya masih berselaput misteri. (pondok malino jaya. 11 juni 2008). 05:15 pm

Kamis, 12 Juni 2008

BERSAHABAT

saya ingin bersahabat dengan kebebasan sang bayu.mengalir kemanapun hatinya mau. akupun ingin bersahabat dengan ombak. meski dihadang karang yang begitu kokoh, tak surut semangat terus menghempas. akupun ingin sehangat sang api. kecil, sedang, besar tetaplah hangat dan merah. (pondok malino jaya.12 juni 2008).07:50 am

Kamis, 22 Mei 2008

SEPI dan TAWA

Izinkan diriku larut dalam kesendirian ini. Ternyata…… Dalam peluk sepi diriku bisa berkaca. Dalam kesunyian diriku bisa membaca. Dalam kesenyapan diriku bisa mendengar Sesuatu yang kadang sulit kulakukan dalam kondisi hati yang tertawa. (pondok malino jaya.22 mei 2008)07:03 pm

Minggu, 06 April 2008

DIAN dan BERONTAK

Hari ini, tak ada rona yang biSA kupoles selain diam dan diam.

Meskikah kuberontak?

dengan cara apa?!

ataukah kujalani semuanya tanpa riak yang menyeruak

TAK SEKEDAR OBSESI

Suaraku serak, berat untuk ukuran seorang wanita. Kulitku kasar, kusam dan gelap untuk ukuran seorang miss. Lakuku kaku, bahasaku kolot untuk ukuran seorang miss.

Tetapi itulah aku.

Tak perlu diriku terlena oleh obsesi merombak segalanya hanya demi sebuah status dan pengakuan. Yang penting adalah apa yang bisa kulakukan dan kuperbuat.

Selasa, 01 April 2008

Karena toga

Hari itu, kutangkap lagi kilatan kecewa dimata bunda. Hari ketika toga dengan anggunnya membalut tubuhnya. Toga yang mestinya terpasung gagah ditubuhku ini.

Aku diam

Aku gagu

Kegagalan itu kembali menjadi belati yang menggores luka dihati orang yang menitipkan mahkota harapan dikepalaku. Mengharapkan aku menjadi pelita dikegelapan.

Maafkan aku

Maafkan aku

Mafkan aku

(pondok malino jaya, 31 januari 2008)

Kaburnya pelangiku II

Karena tuhan hanya mencipta adam dan hawa diawal sejarah, izinkan aku mengakui adam sebagai wujud ragaku. Haruskah hatiku kusembahkan pada sosok sang hawa?! andaikan ada sosok lain. Siapa dia. Dimana dia. Mungkin dialah cintaku.

(entol agape)

Kaburnya pelangiku I

Biarlah kukubur nama pemberian orangtuaku dibalik tabir. Bersembunyi disana tak terbaca oleh hasrat yang terpasung. Karena apalah arti sebuah nama. Namun, sekedar hitam diatas putih kumaklumatkan nama dan tempatku. Biar dingin tak membawa berita buruk, biar burung tak berkicau salah saat ingin kusapa orang-orang yang mekar abadi direlung hatiku.

(entol agape)

Jerit hati sang peri

Andai diriku berjejak di negeri matahari terbit, pastilah sakura menjadi mahkotaku.

Andai diriku terlahir di negeri kincir angin, pastilah tulip menjadi penghiasku

Andai diriku terlahir dirimba kalimantang, pastilah raflessia menjadi penganggahku.

Namun aku disini

Dinegeri bawakaraeng

Sudah pasti edelweiss menjadi symbol cintaku.

Kering memang

Tiada ceria noda, bahkan tiada wangi.

Namun bunga keabadian menjadi penamaku

(nirwana oretcabora jafar)

Intuisi kita

Bila orang lain memandang suatu objek hanya dari kacamata berguna atau tidak, maka kita memandangnya selalu berguna.

Nilai suatu benda tergantung dari intuisi kita

(fs, nirwana)

Ilmu dari sang ayam

Sebelum fajar beranjak pergi, pastilah ayam riuh mematuk makan ditanah. Mengais dan mencari cacing-cacing tanah. Kala anak-anaknya kecil sepasang sayapnya selalu menaungi anak-anaknya. Berapapun banyaknya. Tak dibiarkannya sang pengganggu datang merusak segalanya.

(pondok malino. 16 maret 2008)

Hormat vs minder

Antara rasa hormat, taksim dan kerendahan diri ternyata setipis bawang dengan ketakpercayaan pada diri sendiri

(jurmat. 24 maret 2008) 13: 55

HARI INI

Kembali kugoreskan hitam sebagai penoda di atas putih ini.

Angin tahu!

Kesepianpun tahu!

Kalau diriku kembali berkabung.

Keresahan itu kembali menyeruak. Membirukan jiwaku yang memang selalu merana.

Untai demi untai kata hanya terangkai menjadi kalimat MATI.

Seperti harapanku yang kini menanti…………………

Menanti malaikat kematian menyempurnakan deritaku!!!!

Disini, aku kembali berkarat!!!

(Pondok Malino Jaya. 19 Januari 2008. 08:15)

Rabu, 26 Maret 2008

Harapanku hampa

Ada warta yang kembali merona. Aral yang lama melintang kini mulai kulintasi. Meski berat, meski berliku, dan kuberjalan hanya dengan terseok. Didepan sana, ada kedipan obor yang menyalah lemah. Aku gapai, aku raih. Namun mulai menjarak menjauh. Adakah ini tanda…..kuakan terperosok lagi!!!

(pondok malino. 28 februari 2008). 08:14 am

HARAPAN SANG KESATRIA

Hujan kembali datang pun sebagai pengabar kuasa ilahi. Seribu espresi terlukis diwajah-wajah itu. Lesuh, sedih, gunda dan pastinya hanya bocah-bocah yang tertawa girang menyambutnya. Karena banjir kudengar lagi satu mimpi dari bundaku

“saya ingin memasak, namun banjir di rumah membuatku tak nyaman

Aku memang memiliki sepasang tangan. Namun karunia tuhan itu tak bisa kugunakan secara maksimal. Meskipun mungkin aku memiliki seribu tangan seperti dewa wisnu.

Aku pecundang.

Aku lemah.

Aku pelita padam

Tuhan…..

Peluangku hanyalah satu diantara 1000

Yakinkan aku!!!

Aku masih memiliki peluang

(pondok malino jaya. 5 februari 2008)08: 45 am

Hak dan kewajiban

Benarkah hak dan kewajiban selalu bersisian? Bersisian mata uangkah atau bersisian alur maju? Kami berhak hidup secara damai di tanah pertiwi ini. Tetapi mengapa hak dari titah berat ini masih terampas oleh yang namanya kedominanan elemen tertentu.

(fs. Nirwana)

Guru yang bijak

Kata orang bijak, belajar pada pengalaman adalah guru yang paling baik. Entah itu pengalaman diri sendiri ataupun pengalaman orang lain. Berguru tak perlu selalu pada orang-orang bertitel, berpangkat, ataupun berpengaruh. Bahkan belajar pada anak kecil sekalipun jika memang punya makna.

Maka tak salah jika kuulur tangan persahabatan buat semuanya. Mari kita sharing dan diskusi demi menambah ilmu dan pengetahuan masing-masing

(fs. Nirwana)

Follower dan transetter

Banyak orang tak mau disebut latah, tak sudi dicap follower. Maunya hanya disebut sebagai ujung tombak sang perintis. Tetapi, kalau dengan follower aku bisa mendapat ilmu maka dengan kebesaran jiwa aku rela mengakui aku hanya seorang pengikut. Tak penting suatu gelar apabila tiada isi didalamnya

(fs. Nirwana)

Diam dan geliat

Hal yang lumrah, bila kita kadang jenuh, tiada spirit dan stagnan pada satu titik. Haruskah diam sebagai jawabnya? Ataukah musti geliat sebagai pemecahnya.

Entahlah.

Mungkin ada baiknya diam dan geliat harus kembali padu.

(pondok malino jaya. 25 maret2008). 07: 20 am

Diakhir sejarah sahabatku

Diatas sana, sejuta rasi bintang tersenyum mengajakku terbang kealam nirwana.

Hatiku tak bergeming.

Hatiku tak beriak.

Bisikan lirih ibu pertiwi lebih hangat dan memukau. Aku ingin segera kembali

(kantoro teko)

DERITAN NAN KARAT

Kembali kugoreskan hitam sebagai penoda diatas putih ini. Angin tahu. Kesepian tahu. Kalau diriku kembali merana. Keresahan itu kembali menyeruak. Membirukan jiwaku yang memang selalu kelam. Untai demi untai kata hanya terangkai menjadi kalimat yang mati. Seperti harapanku yang kini menari mennanti malaikat kematian menyempurnakan deritaku. Disini, aku kembali berkarat.

Cerita sang kakak

Aku ingin berdiri diatas puncak, membawa raut wajah merindu. Kuharap bola tembaga itu tak hanya larut dalam dzikirnya. Muncul sebentuk fajar dan tenggelam diufuk barat menyisa senja. Dalam rotasi yang ada.

Aku ignin menitip titah yang ada dalam kepalan ini. Berbisiklah angin, bergolaklah samudra, mengalirlah air, berkicaulah burung, sampaikan warta ini dengan bahasa kalbumu. Satukanlah kepingan jiwa ini karena kami bukanlah pecahan retak sebuah kaca

(irwanjafar)

Bisikan-bisikan

Saya yakin, selain bisikan hati ini, masihlah ada yang terpendam. Bisikan kalbu, bisikan jiwa. Kuharap bisikan itu menjadi nyata karena jiwaku tetaplah suci nan putih

(fs. Nirwana)

Bisik intuisiku

Intuisiku kembali tak salah. Entah mengapa rasa tak berarti itu kembali menjamah. Mengusir cahya yang selalu menggelora didadaku. Haruskah aku terseret oleh arus ketakutanku? Haruskah kembali bersua dengan samudra luka yang pernah sekian lama mengubur jiwa ragaku. Tuhan, raih hambamu ini keatas arsy tertinggi yang pernah kau janjikan

(pondok malino jaya. 08 februari 2008) 08:38 pm

Biarkan cintaku bersemi

Kita tercipta karena cinta. Kita lahirpun karena cinta. Kita hidup karena cinta. Bahkan kita matipun karena cinta. Meski cinta sulit untuk diraba, kuharap cinta itu tetap berkilau dihati kita. Bahkan benci itu perlu apabila karena cinta

(misteralfaleo)

Ambing rasaku

Sampai kapan aku mengarung dilautan perasaan ini? Sampai tak berdaya atau sampai ombak itu tunduk dibawah ujung kataku

(fs. Nirwana)

Alur sejarah yang terlupa

Dalam pandangan keawaman, rona hanya kita simbolkan pada hitam dan putih saja. Kita lupa kalau ada kelabu bersama mereka. Bahkan ada merah, hijau, kuning, biru, ungu dan nila.

Dalam membaca rasa kerap terlantun manis dan pahit saja. Kita lupa ada asing, ada asam, gurih dan sepat. Dan banyak lagi noktah pengungkap yang hanya mengakui satu kelaziman, satu pandangan yang kerap memandang seeblah mata pada fenomena yang lain

(entol agape)

Aku takut

Bila matahari terus terik, aku takut kemarau melanda. Kalau hujan terus turun aku takut banjir melanda. Kalau bunga-bunga terus mekar aku takut diriku lena. Begitu pula aku takut dengan cinta dan kasihmu. Karena kecewa dan sakitpun pastilah membayang

(pondok malino jaya, 22 februari 2008). 09:02 am

Aku belajar

Aku belajar pada kekurangan, aku belajar pada kesedihan, aku belajar pada kesalahan. Dibalik mereka kurengkuh hikmah yang teramat bijak

(jurmat. 24 maret2008). 13:16

Air mata pamungkas

Bila kuturut perasaan, rasanya telaga mata ini tiada cukup menyiapkan air mata. Air mata kesedihan, air mata kepiluan,air mata luka, dan air mata pengaduan. Sebagai senjata pamungkas menyingkap tabir pemisah antara aku dengan tuhanku. Ingin kutanya langsung 1000 rahasia dibalik semua fenomena ini. Untuk apa diriku seperti ini? Hanya tuhan yang tahu

(fs. Nirwana)

2007-2008

Kembali kusapa kenangan yang sesaat lagi berlalu pergi. Kusapa dalam rupa hitam, mencari manik yang menyisa.

Tahun 2007.

Diriku sebagai sosok yang rapuh, sosok yang selalu menengadah, berharap orang menatap meski Cuma sekejap.

Sejuta asa terangkai pasrah.

Sorot mata meminta belai.

Namun diriku selalu terselubung, terbuang dibalik tabir abadi.

Kala 2008 mulai menyapa, aku berjanji.

Biarkan diriku mencengkeram dunia meski sosokku tak lebih dari kerang-kerang kecil yang melata didasar samudra.

Hitam!

Kelam!

Namun menyimpan MUTIARA yang berkilau!!!!

(Pondok malino jaya, 1 januari 2008.21:13)

Senin, 24 Maret 2008

Kesempurnaan yang rapuh

Seorang wanita secara fisik, begitu perfect sebagai seorang wanita. Wajah yang cantik, tubuh yang indah dan segala hal yang menyangkut kewanitaan yang dimilikinya. Namun sayang, kesempurnaan itu rapuh oleh sikap angkuh dan sombongnya yang mengaggap orang lain rendah dan hina. Saat dia berkata “ dengan penampilan yang seperti itu arjuna mana yang sudi mendekatimu”. Sungguh kasihan, otaknya buruk oleh pikiran kerdilnya yang memandang segalanya hanya seputar seksuil dan nafsu setania belaka.

Kata hatiku

Tuntun diriku menyatu dengan kalian dalam rupa suka cita. Tegur aku, bila lakuku hitam oleh pendar jiwa kerdil.

Sabtu, 15 Maret 2008

BAKTI KITA

Nilai kita tak akan surut bila kita dermakan buat sekitar kita. Ada senyum bunga-bunga pada bakti kita, ada senyum hewan-hewan lemah dibakti kita, ada hijau yang abadi terpendam pada bakti kita. Akankah kerontang semakin menyata menyepak jauh zamrut yang tertitip itu?

Selasa, 04 Maret 2008

harapan hampa

ada warta yang kembali merona. Aral yang lama melintang kini mulai kulintasi. Meski berat, meski berliku, dan kuberjalan hanya dengan terseok. Didepan sana, ada kedipan obor yang menyala lemah. Aku gapai, aku raih. Namun mulai bergerak menjauh. Adakah ini tanda…….kuakan terperosok lagi

Fajar dan senja

Sore ini, kembali kusapa senja yang tak lagi basah seperti kemarin. Hatiku bertanya, mengapa rasa itu beda meski tembaga yang menyiramku tetaplah sama. Tak bisa kubedakan tembaga fajar maupun senja. Sama-sama membuat mayapada bermandikan cahaya emas. Adakah seribu rahasia bersembunyi disana?

(pondok malino jaya. 4 maret 2008).03:04 am

SANG PENGGUGAT

Kucoba selami jiwaku yang selalu rapuh dalam tanyanya. Mengapa goresan nasib yang merajah di tangan ini, selalu menjebakku dalam telaga tangisku.

Kugugat tahta ini!!!

Ingin kusibak tirai ini!!!

Ingin kuhampar tirani ini!!!

Berharap bertemu dengan dzat mahatunggal. Aku ingin menangis dihadapanNya.

(Pondok Malino Jaya. 3 Maret 2008).03:00 am

Sabtu, 23 Februari 2008

YANG BEREDAR

seperti matahari, selalu datang dari ufuk timur lalu pergi diufuk barat menyisa kelam dimayapada. seperti bulan, berganti rupa ditempayang langit dari sabit menjadi purnama lalu sabit lagi dan akhirnya menjadi bulan mati. seperti itulah kurasa kepada kehadiran kalian. datang membawa mimpi, lalu pergi tiada menyisa jejak. dimanakah kalian kini?! kuulur tangan murni karena cintaku dari lubuk hati persahabatan (pondok malino jaya. 22feb08).09:17 am

Jumat, 22 Februari 2008

RESAH YANG AMBIGU

kupaksakan diri kembali mencoret, meski hanya kata yang tak baku. hanya resah yang tak bisa kuraba dimana dan dalam rupa apa dia. yach, tuhanku. engkau selalu bersamaku. engkau selalu menatapku meski tak sekali saja aku membelakangimu

KEKUATANKU

keras adalah kekuatan besi. panas adalah kekuatan api. basah adalah kekuatan air. dan deru adalah kekuatan angin. kelemahanku adalah kekuatanku. ketakberdayaanku adalah kekuatanku. kesedihan adalah kekuatanku. tangis adalah penguatku. diampun adalah kekuatanku. karena dengan semua itu aku bisa mengadu kepada tuhanku langsung dari lubuk hati tanpa ada hijab yang mengaral (pondok malino jaya. 20 februari 2008).09:47 am

Kamis, 14 Februari 2008

VALENTINE TAK SELAMANYA MERAH

hari merah jambu kembali menyapa. seribu kelopak cinta merah kini lelap dalam angannya. hatiku menjerit. bungkam dalam tanya tak berjawab. akankah dirkupun bisa larut dalam lautan cinta itu?!!!! (makassar, 14 februari 2008).08:00

Rabu, 23 Januari 2008

KECEWA

Tak bisa kutampik perasaan itu.Jujur,rasanya aku down dan kehilangan semangat dan spirit tuk menjalani hidupku. Terpuruk rasanya dan seakan tak percaya dengan apa yang kurasakan. Tak cuma sekali, tak cuma kali ini kurasakan lagi derita itu. derita......yang memang ada bermula ketika manusia pertama ada dimuka bumi ini . Perasaan cinta........namun tiada kesampaian. salahkah......... salahkah bila hatiku merasa cinta dan tertarik dengan seseorang?! salahkah jika akupun mendambakan balasan cinta dari dia? walau........ walau kata orang cinta yang kurasakan merupakan aib dan nista dimasyarakat. cinta berkalang noda. demikian sentilan yang kerap aku dengar dari MEReka.tetapi,.........bukankah cinta adalah anugrah. cinta adalah karunia yang ada pada setiap insan. kecewa memang tapi aku akan selau bangkit dan tak ingin terpuruk. Kuanggap kemunduran ini hanyalah selangkah untuk maju tiga langkah. Tuhan...... Engkau maha mengetahui,apa yang tak diketahui oleh hambamu. engkaulah hakim yang maha adil yang selalu melihat kahekat dibalik sebuah fenomena Amin amin ya rabbil alamin